Tuesday, March 29, 2011

Extra Cash From Your Website

Selamat datang di program afiliasi kami.

Gunakan menu di sebelah kiri untuk menavigasi melalui panel.
The Banner menu berisi spanduk dan alat lainnya untuk membantu Anda dalam promosi.
Dalam Cepat Statistik dan Komisi menunjukkan lalu lintas yang dikirim oleh Anda, komisi Anda mendapatkan dan seterusnya.

Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu:

1. Klik pada " Banner tombol "(di sebelah kiri) dan memilih dari berbagai banner, link teks, review dan bahan promosi lainnya.

2. Klik tombol " Dapatkan kode banner "untuk mendapatkan kode HTML dari banner yang dipilih.

3. Paste kode HTML ke situs web atau blog Anda.

4. Tempat ini banner / link ke halaman sebanyak yang Anda inginkan, untuk meningkatkan pendapatan Anda.


Jika Anda tidak memiliki website anda bisa melihat bagaimana cara membuat blog di pertanyaan umum kami dan jawaban .

Anda juga dapat mempromosikan produk kami dengan mengirim email ke teman dan mitra.

Setiap afiliasi dilengkapi dengan link afiliasi Umum pada saat pendaftaran.
Link Anda adalah: http://bux4ad.com/_d4072708.htm

Link ini memiliki id afiliasi unik Anda. Ketika pelanggan mengklik pada link anda server kami tahu siapa yang afiliasi ini berada.

Anda butuhkan adalah deskripsi tempat ke dalam email Anda dan link ini. Sesuatu seperti ini:

Teman saya, saya menemukan sebuah website untuk membuat uang secara online besar.
Ada alamat: http://bux4ad.com/_d4072708.htm

Kirim email dengan teks ini ke teman Anda dan mendapatkan uang dari setiap klik.

Friday, March 4, 2011

KISAH PERJUANGAN MANUSIA dan IBLIS

Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

(Q.S. Al-Hijr [15]: 33).

Tiada permusuhan yang abadi di dunia ini kecuali permusuhan antara anak Adam dan Iblis. Permusuhan ini dimulai pada suatu masa ketika Adam as diciptakan. Lalu Allah menempatkannya di surga yang penuh dengan kenikmatan bersama Hawa. Penciptaan manusia ini menuai protes dari kalangan para malaikat. “Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih dan menyucikan namaMu?’ Dia berfirman, ‘sungguh Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui’” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30). Akhirnya dengan segala ketundukannya, para malaikat mengakui kebenaran keputusan Allah SWT tersebut.

Untuk menunjukan tepatnya keputusan tersebut, Allah mengajarkan pada Adam nama-nama benda serta rahasia alam semesta yang tidak diajarkan pada para malaikat. Karena kecerdasan yang diberikan oleh Allah, nama-nama benda tersebut dapat diucapkan oleh Adam dengan sangat baik. Sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh para malaikat yang diciptakan oleh Allah dari cahaya. Hal ini menjadikan Adam sangat istimewa.

Atas keistimewaan tersebut, Allah SWT memerintahkan pada malaikat dan jin bersujud pada Adam. Malaikat melakukannya dengan penuh ketaatan, kecuali Iblis. Ia menolak karena ia merasa lebih baik dibandingkan dengan Adam. Iblis berpikir bagaimana mungkin dia bersujud pada Adam yang diciptakan dari tanah hitam yang bau busuk, sedangkan dia diciptakan oleh Allah SWT dari api yang lebih mulia (Q.S. Al Hijir [15] ayat 32-33).

Konon, sebelum Adam diciptakan, Iblis memiliki derajat yang sangat tinggi, behkan melebihi derajat malaikat. Ia pun kadang disebut sebagai pemuka para malaikat. Boleh jadi Iblis dengki kehadiran Adam mengganggu eksistensi dirinya. Dari sinilah permulaan permusuhan Iblis dan Adam yang mencapai puncak ketika Allah menyuruhnya bersujud kepada Adam. Dengan segala daya dan upaya, Iblis berusaha menggelincirkan Adam hingga merekapun sama-sama terusir dari surga.

Meskipun telah sama-sama diusir, Iblis tetap bertekad menggelincirkan manusia agar tidak patuh kepada Allah hingga kiamat tiba. Lalu bagaimakah cara Iblis menggelincirkan manusia?.

Ikuti salah satu kisahnya berikut ini. Saat terjadi banjir besar, Allah memerintahkan pada nabi Nuh untuk naik ke kapal yang telah dibuatnya beserta para pengikut setia dan hewan-hewan yang berpasangan. Tiba-tiba ia melihat seorang lelaki tua yang tidak dikenal. “Untuk apa kamu naik kapal ini?”, tanya Nuh.

Aku berada disini untuk memengaruhi para pengikutmu agar hati mereka bersamaku, sementara tubuhnya bersamamu. Nuh berkata, “keluarlah kamu dari kapal ini, kamu adalah makhluk terlaknat!”

Iblis pun berkata, “baiklah Nuh, aku akan turun, tapi aku ingin berkata sesuatu padamu wahai Nuh. Ada lima hal yang perlu kau ketahui, namun aku akan memberitahukanmu tiga saja, dan yang dua aku rahasiakan.” Lalu Allah mewahyukan pada Nuh untuk meminta yang dua yang dirahasiakan tersebut. “Apa yang dua itu hai Iblis?” Dua hal yang membinasakan manusia adalah keinginan yang berlebihan (nafsu berlebihan) dan kedengkian-nya. Karena keinginan yang berlebihan tersebutlah Adam dan Hawa diusir dari surga dan karena kedengkian-lah Aku terusir pula dari surga (HR. Abu Daud).

Kisah di atas merupakan pengakuan iblis sendiri tentang “senjata” yang akan digunakannya untuk menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Iblis akan berusaha sekuat tenaga dengan cara apapun untuk menjerumuskan manusia. Iblis sudah jelas akan masuk neraka dan tentu saja dia akan mencari teman sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama menderita di neraka nanti. Dalam hal ini tentu saja kita akan berkata “tidak mau!”

Iblis dapat menggelincirkan manusia dengan mengajak pada keburukan dan secara tidak langsung juga dengan modus lain, terlebih dahulu mengajak pada kebaikan dan selanjutnya kita diseret untuk berbuat buruk. Kita mungkin sebelum menjadi pejabat berjanji “tidak mau” melakukan korupsi apabila nanti menjadi pejabat. Ini adalah itikad baik, namun hati-hatilah, karena dengan itu akan banyak modus dan cara yang dapat diperbuat oleh iblis untuk merusak komitmen dan janji yang telah dimiliki oleh manusia. Hal ini merupakan suatu kenikmatan yang sebenarnya mematikan (membinasakan) kita. Seseorang yang melakukan penyelewengan atau diajak menyelewengkan uang mungkin pada awalnya merasa sangat bersalah dan tidak tenang. Namun karena daya tarik uang yang mendatangkan ‘kenikmatan’ itu, maka hati nurani menjadi “kebal” dan “buta.” Hal ini pula yang membuat orang mati hatinya.

Segala perbuatan buruk yang dilakukan pada awalnya memang tidak pernah menjanjikan sesuatu yang buruk. Si Iblis tentu tidak akan pernah membukakan akibat dari sesuatu perbuatan ketika dia sedang membujuk seseorang untuk berbuat jahat. Namun, ketika akibat perbuatan tersebut menimpa, maka iblis pun pergi meninggalkannya untuk mencari mangsa lain.

Hedonisme dan Materialisme

Secara kasat mata dapat kita saksikan bahwa dunia saat ini lebih menjanjikan hal-hal yang bersifat hedonistik, yang mengajarkan seseorang untuk mencari kenikmatan demi kenikmatan fisikal saja. Dunia telah mengarah pula pada paham materialisme yang mengajak manusia untuk mencari harta dan kemakmuran sebanyak-banyaknya. Semua ini bertolak belakang dengan ajaran-ajaran agama yang terus-menerus mengumandangkan kebenaran, keadilan, moralitas, dan belas kasih.

Fenomena ini dapat dipicu oleh acara-acara televisi yang mengumbar kesenangan dan kenikmatan hidup. Acara seperti ini perlahan-lahan dapat memengaruhi dan akhirnya mengubah nilai dan pola piker seseorang. Seseorang yang sering menonton TV dan tidak kuat pondasi agamanya, maka ia akan jatuh perlahan-lahan secara mental, ruhani, maupun fisik.

Persaingan karir dan pekerjaan yang semakin ketat dalam lingkungan bisnis yang tidak pasti juga membuat seseorang cenderung untuk hidup dalam kompetisi mengejar materi. Islam sebenarnya lebih banyak mengajarkan kehidupan yang kooperatif ketimbang kompetitif. Kehidupan yang saling tolong menolong dan saling melengkapi, bukan saling menjatuhkan. Kehidupan yang kompetitif juga cenderung membawa pada sifat dengki, yakni sifat tidak puas terhadap kemenangan ataupun kebaikan yang dimiliki orang lain. Maka yang timbul adalah mengambil cara yang tidak baik untuk menjatuhkan lawan. Layaknya Adam dan Iblis.

Sekali lagi, Adam dan Hawa diusir dari surga karena keinginannya yang berlebihan, dan Iblis diusir pula dari surga karena kedengkiannya. Yang namanya diusir tidak ada yang enak. Apakah kita mau diusir oleh Allah SWT dari bumi ini, mencari tempat yang bukan milik Allah? Tentu tidak mungkin. Maka tentu saja kita harus mempersiapkan diri berbuat dan berusaha memberikan persembahan yang terbaik kepada Allah SWT. Semua persembahan itu hanyalah demi kebaikan kita, bukan untuk Allah, sebab Allah tidak butuh kebaikan dari siapapun. Namun kitalah yang butuh kepada Allah.

Cerita singkat berikut semoga bermakna bagi Anda (dikutip dari buku Setengah Isi Setengah Kosong, 2006). Seorang tukang kayu bermaksud pensiun dini dari perusahaannya. Walaupun ia harus kehilangan uang bulanan, namun tekadnya sudah bulat. Ia sudah lelah bekerja dan umurnya sudah tua. Dia pun mengajukannya pada pimpinannya. Dengan alasan yang meyakinkan, sang pimpinan pun mengabulkannya namun dengan satu permintaan. Perusahaan mengharapkan tukang kayu tersebut membuatkan satu rumah untuk pengabdian terahirnya pada perusahaan. Tukang kayu menyetujuinya.

Sebenarnya dalam hati kecilnya ia berpikir bahwa perusahaan tidak mau rugi, bahkan saat-saat terakhirpun ia masih diperkerjakan. Hatinya pun tidak sepenuhnya tercurah pada pekerjaan tersebut. Ia pun mulai membuat rumah tersebut dengan bahan yang disediakan perusahaan seadanya dan ogah-ogahan. Alhasil, rumah pun jadi dengan hasil yang tidak optimal. Ia mengakhiri karirnya dengan prestasi yang tidak maksimal.

Ketika pemilik perusahaan datang melihat rumah tersebut. Sang tukang kayu menyerahkan kunci rumah yang telah dibuatnya. Pemilik perusahaan pun mengucapkan terima kasih. Seraya menyalami sang tukang kayu, pemilik perusahaan menyerahkan kembali kunci rumah tersebut pada si tukang kayu, “Ambillah, pakailah rumah ini untuk hari tuamu sebagai ungkapan terima kasih atas dedikasi dan loyalitasmu pada perusahaan.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu, malu dan menyesal dirasakannya sewaktu menerima kunci rumah tersebut. Seandainya ia tahu bahwa rumah tersebut akan diberikan padanya, ia tentu akan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Layaknya kisah tersebut, kitapun nantinya oleh Allah SWT akan diberikan rumah yang paling bagus di surga apabila kita membangun rumah kita di akhirat nanti dengan berusaha dan mengabdi sungguh-sungguh kepada Allah SWT. Mudah-mudahan kita semua mati dalam keadaan bersungguh-sungguh mematuhi perintah Allah. Amin.

Wallahu a’lam

Tuesday, March 1, 2011

DUA SISI BERBEDA (dalam hidup)

Malam dan kedamaian
Tenggelam oleh judi kehidupan
Sebagian terbuai mimpi misteri memabukkan

Sayap-sayap gila berdansa mengganggu semesta
Berpesta pora dengan bebas dan merdeka
tak perduli mengukir sejarah di tempat terhina
tak pernah berhenti mencipta dilema

Dan sisi kehidupan yang terabaikan
Bersama seri yang tak lagi nyata
Asik dan lirih terdengar bertasbih
Dalam bebas tanpa kebebasan
Dengan bibir yang bergetar tajam
Ditemani seribu bisu buah kealfaan

Rasa dingin dan kabut di definisikan
Sebagai penyatuan diri bersama alam
Meski sungguh bukan kenyataan
Lebih kepada alasan dan pembenaran

SYAIR-SYAIR KEHIDUPAN

Dahulu jiwa tercipta tidak ada yang percaya
Bahwa jiwa akan berbuat aniaya terhadap sesama
Atas kasih sayang jiwa menjadi mulia
Semesta sujud berikan penghormatan

Jiwa turun kedunia karena wanita
Karena wanita jiwa mengerti arti bahagia
Wanita dicipta untuk jiwa agar memahami arti cinta
Dgn cinta jiwa mengerti bahwa jiwa adalah seorang hamba

Cinta bukan memiliki akan tetapi hanya ingin dimiliki
Biarlah cinta yang membawa jiwa kepada pemiliknya
Hanya Tulus dan Ikhlas yang membuat cinta itu bermakna
Karena Cinta telah cukup untuk cinta

Yang Maha Esa Mencipta alam semesta
Yang Maha Esa Mencipta manusia bukan dengan sia-sia
Tetapi hanya ingin menunjukkan apa itu bahagia
Agar manusia mengerti bahwa ia adalah seorang hamba yang memiliki Raja

Manusia turun kebumi untuk diuji
Untuk menjadi manusia sejati
Muliakan hati untuk mendapatkan derajat tertinggi
Menjadi kekasih yang dikasihi dan diberkati

Apakah Dunia tak seindah rupanya
Menipu dan memperdaya selama hidupnya?
Dunia ini telah menenggelamkan manusia, begitu kejamkah dunia ?
Sesungguhnya dunia dicipta untuk melayani dan dilayani, akan tetapi manusia sendiri yang tak tau diri,Egois bahwa manusia paling sempurna.

Bencana alam terjadi bukan karena usia dunia yang sudah tua
Tetapi manusia yang berbuat semena - mena terhadapnya
hanya ingin dilayani tetapi tidak ingin melayani
bencana tercipta karena manusia lupa hingga Yang Maha Murka

Hanya jiwa yang mengerti jiwanya
Hanya Jiwa yang sadar dapat mengerti jiwanya
Bahwa jiwa tidak selamanya didunia
Bahwa usia telah berkurang dalam dunianya

Jiwa tercipta untuk menjadi bahagia dan merdeka
Jiwa merdeka, hanya ikhlas yang ada
Saat Yang Maha berkata Inilah saatnya engkau kembali
Jiwa Pasrah dan rela hanya terucap kata
"LAILLAHA ILLAALLAAHU WALAQUWWATA ILLA BILLAH"
Amin.........................


Assalamualaikum ucap jiwa dalam hati
Jiwa Panjatkan doa sekedar berharap kepada ilahi
Mengetuk pintu sebagai tamu
Berharap diterima sebagai tamu yang diharapkan.

Oh, Pantaskah aku bertamu dengan ini?
Tanpa busana kebanggaan yang melekat pada diri
Akankah jiwa dihormati dan tidak dipandang setengah hati
Kukatakan padamu bahwa tuanku seorang pemurah hati.

Kemewahan tidak membuat jiwa mulia
Tanpa busana pun manusia bisa menjadi mulia
Bukankah jiwa datang tanpa harta?
Dan tahukah kamu harta apa yang paling mulia?

Sang Maha mewariskan Surga dan neraka
Bagi Hamba Yang bertaqwa dan durhaka
Puja dan Puji Bagi sang Maha
Engkau adalah Keadilan ilahi

Engkau cipta sang kaya dan kaum papa
Agar mereka bisa memberi dan menerima
Perbedaan yang berarti sama
Bahwa mereka sebenarnya tiada memiliki apa-apa

Benakku bertanya? Kenapa jiwa harus tercipta?
Kenapa jiwa tercipta kalau hanya untuk tiada?
Yang Maha berkata tidaklah kucipta semua ini dengan sia-sia
Apa maksud ini semua?
Semua jiwa pasti bertanya, siapakah aku yang sebenarnya?
Kenapa aku berada, dan kenapa aku harus tiada?

Tidakkah jiwa berpikir kenapa jiwa datang kedunia?
Pernahkah jiwa mendengar Yang Maha berkata
"KUCIPTAKAN JIN DAN MANUSIA HANYA UNTUK MENYEMBAH KEPADAKU"
Ku katakan kebenaran sejati, Ku katakan tujuan hidup sejati
Bahwa manusia hanya dicipta untuk menyembah kepada Sang Maha

bimbang

hari ini pikiran kacau,,ruwet,,ga ada gairah,,ga tau nih pokoknya serba ga menentu,,,ya Alloh tolong tunjukkan jaln yg mana yg mesti aku tempuh,,,,,,,,,

Saturday, February 26, 2011

Hidup di Dunia Hanya Sementara

Manusia tinggal di dunia hanya untuk waktu yang singkat. Di sini, ia akan diuji, dilatih, kemudian meninggalkan dunia menuju kehidupan akhirat di mana ia akan tinggal selamanya. Harta benda serta kesenangan di dunia, walaupun diciptakan serupa dengan yang ada di akhirat, sebenarnya memiliki banyak kekurangan dan kelemahan karena harta benda dan kesenangan tersebut ditujukan hanya agar manusia mengingat hari akhirat.

Akan tetapi, orang yang ingkar tidak akan mampu memahami kenyataan ini sehingga mereka berperilaku seakan-akan segala sesuatu di dunia ini miliknya. Hal ini memperdaya mereka karena semua kesenangan di dunia ini bersifat sementara dan tidak sempurna, tidak mampu memuaskan manusia yang diciptakan untuk keindahan kesempurnaan abadi, yaitu Allah. Allah menjelaskan betapa dunia merupakan tempat sementara yang penuh dengan kekurangan,

“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.�? (al-Hadiid: 20)

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur`an, orang-orang musyrik hidup hanya untuk beberapa tujuan, seperti kekayaan, anak-anak, dan berbangga-bangga di antara mereka. Dalam ayat lain, dijelaskan tentang hal-hal yang melenakan di dunia,

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah, ‘Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?' Untuk orang-orang yang bertaqwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.�? (Ali Imran: 14-15)

Sebenarnya, kehidupan di dunia tidak sempurna dan tidak berharga dibandingkan kehidupan abadi di akhirat. Untuk menggambarkan hal ini, dalam bahasa Arab, dunia mempunyai konotasi “tempat yang sempit, gaduh dan kotor�?. Manusia menganggap usia 60-70 tahun di dunia sangat panjang dan memuaskan. Akan tetapi, tiba-tiba kematian datang dan semua terkubur di liang lahad. Sebenarnya, ketika kematian mendekat, baru disadari betapa singkatnya waktu di dunia. Pada hari dibangkitkan, Allah akan bertanya kepada manusia.

“Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman, ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.' Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?�? ( al-Mu'minuun: 112-115)

Mengabaikan Allah dan tidak mengacuhkan kehidupan akhirat, sepanjang hidup mengejar keserakahan dunia, berarti hukuman abadi di dalam api neraka. Orang-orang yang berada di jalan ini digambarkan Al-Qur`an sebagai “orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat�? . Bagi mereka, Allah memutuskan, “Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.�? (al-Baqarah: 86)

“Sesungguhnya, orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.�? (Yunus: 7-8)


Bagi mereka yang lupa bahwa dunia merupakan tempat sementara dan mereka yang tidak memperhatikan ayat-ayat Allah, tetapi merasa puas dengan permainan dunia dan kesenangan hidup, menganggap memiliki diri mereka sendiri, serta menuhankan diri sendiri, Allah akan memberikan hukuman yang berat. Al-Qur`an menggambarkan keadaan orang yang demikian,

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).�? (an-Naazi'aat: 37-39)

Semoga bisa menambah wawasan .. dan menyegarkan ingatan kita kembali .. tentang pentingnya mempersiapkan bekal untuk perjalanan hidup yang selanjutnya..